TAHU DAN TEMPE PUN JADI KORBAN
Apa sih di negeri ini yang tersisa untuk rakyat kecil, sejak melambungnya harga kebutuhan pokok, kelangkaan minyak tanah, kini tahu dan tempe lauk favourite-ku pun jadi korban ketamakan segelintir orang. Hal ini di akibatkan melambungnya harga kedelai bahan baku pembuatan tahu dan tempe menjadi Rp. 7.000,- hingga Rp. 8.000,- per kilogram yang semula Rp. 3.500,- per kilogram.
Dampak dari kenaikan kedelai ini banyak pengrajin tahu dan tempe dengan modal pas-pasan terpaksa gulung tikar karena tidak mampu lagi membeli bahan baku. Bagi yang masih bisa bertahan terpaksa mengurangi hasil produksi, memperkecil ukuran sampai menaikkan harga jual. Terakhir diberitakan para pengrajin tahu dan tempe berteriak meminta pemerintah segera turun tangan untuk menyelamatkan usaha mereka. Kita lihat, apa yang akan dilakukan pemerintah untuk menanggulangi hal ini.
Kondisi ini tidak terlepas dari kerakusan para pemodal besar, memanfaatkan kelemahan pendistribusian. Sejak kedelai lokal menghilang dari pasaran, negara kita sangat tergantung pada kedelai import yang didatangkan dari Amerika dan RRC. Kembali lagi rakyat yang jadi korban.
image from liputan6.com
Dampak dari kenaikan kedelai ini banyak pengrajin tahu dan tempe dengan modal pas-pasan terpaksa gulung tikar karena tidak mampu lagi membeli bahan baku. Bagi yang masih bisa bertahan terpaksa mengurangi hasil produksi, memperkecil ukuran sampai menaikkan harga jual. Terakhir diberitakan para pengrajin tahu dan tempe berteriak meminta pemerintah segera turun tangan untuk menyelamatkan usaha mereka. Kita lihat, apa yang akan dilakukan pemerintah untuk menanggulangi hal ini.
Kondisi ini tidak terlepas dari kerakusan para pemodal besar, memanfaatkan kelemahan pendistribusian. Sejak kedelai lokal menghilang dari pasaran, negara kita sangat tergantung pada kedelai import yang didatangkan dari Amerika dan RRC. Kembali lagi rakyat yang jadi korban.
image from liputan6.com
Labels: umum
Post a Comment