Pengaruh negatif telivisi pada anak
Pagi ini aku mendengarkan percakapan seorang ibu penjual sayur dan beberapa ibu lain mengenai anaknya. "Anak saya itu susah sekali di atur, setiap pagi setelah bangun tidur tidak langsung mandi tapi menonton televisi dulu sampai menjelang waktu masuk sekolah, kadang tidak sempat mandi waktu berangkat ke sekolah". Ibu yang lain menimpali "Iya anak saya juga nggak tahu waktu kalau sudah didepan televisi, kalau di suruh susah banget". Aku sendiri merasakan apa yang ibu-ibu tadi bicarakan, anak-anak sangat gandrung dengan yang namanya televisi.
Pernah suatu ketika televisi di rumah rusak dan sengaja tidak aku bawah ke reparasi televisi untuk diperbaiki, aku ingin membiasakan anak-anak hidup tanpa televisi. Ada baiknya juga, selama 3 bulan kami hidup tanpa televisi, anak-anak tidur malam tidak larut dan mudah di suruh untuk belajar. Tapi itu tidak lama, karena istriku mengatakan "kasihan" anak-anak nonton televisinya di tetangga dan kerjanya main terus kalau tidak nonton televisi.
Televisi sebagai media informasi pada saat ini akan menjadi suatu persoalan dikala kita tidak menyadari keburukan yang ditimbulkan. Masih dapat kita ingat seorang anak menghajar teman sekolahnya karena terlalu sering menonton acara "SMACK DOWN" dan peristiwa itu terjadi dan terjadi lagi di beberapa tempat yang pada akhirnya penanyangan acara tersebut di hentikan.
Sebagai orang tua, kita tidak mungkin mengawasi anak sepanjang waktu apalagi di saat mereka menonton televisi. Ini di karenakan kesibukan sehari-hari yang menyita waktu demi untuk bertahan hidup, ditengah kondisi kehidupan yang tidak menentu seperti saat ini. Namun hal tersebut tidak bijak bila dijadikan alasan untuk tidak menghiraukan perkembangan anak-anak kita apalagi ke arah yang buruk. Jangan karena salah asuhan kita akan menyesal seumur hidup.
Mungkin tips yang diberikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia dapat menjadi refrensi kita menyikapi pengaruh buruk televisi terhadap anak-anak. Televisi memang tidak terelakkan, sanggupkah kita hidup tanpa televisi ? Ini semua demi masa depan anak-anak kita.
Image diambil dari http://www.kogara.com/
Pernah suatu ketika televisi di rumah rusak dan sengaja tidak aku bawah ke reparasi televisi untuk diperbaiki, aku ingin membiasakan anak-anak hidup tanpa televisi. Ada baiknya juga, selama 3 bulan kami hidup tanpa televisi, anak-anak tidur malam tidak larut dan mudah di suruh untuk belajar. Tapi itu tidak lama, karena istriku mengatakan "kasihan" anak-anak nonton televisinya di tetangga dan kerjanya main terus kalau tidak nonton televisi.
Televisi sebagai media informasi pada saat ini akan menjadi suatu persoalan dikala kita tidak menyadari keburukan yang ditimbulkan. Masih dapat kita ingat seorang anak menghajar teman sekolahnya karena terlalu sering menonton acara "SMACK DOWN" dan peristiwa itu terjadi dan terjadi lagi di beberapa tempat yang pada akhirnya penanyangan acara tersebut di hentikan.
Sebagai orang tua, kita tidak mungkin mengawasi anak sepanjang waktu apalagi di saat mereka menonton televisi. Ini di karenakan kesibukan sehari-hari yang menyita waktu demi untuk bertahan hidup, ditengah kondisi kehidupan yang tidak menentu seperti saat ini. Namun hal tersebut tidak bijak bila dijadikan alasan untuk tidak menghiraukan perkembangan anak-anak kita apalagi ke arah yang buruk. Jangan karena salah asuhan kita akan menyesal seumur hidup.
Mungkin tips yang diberikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia dapat menjadi refrensi kita menyikapi pengaruh buruk televisi terhadap anak-anak. Televisi memang tidak terelakkan, sanggupkah kita hidup tanpa televisi ? Ini semua demi masa depan anak-anak kita.
Image diambil dari http://www.kogara.com/
Labels: pendidikan anak
Post a Comment