Penasaran dengan Memaksimalisasi Otak Tengah

Otak Kiri lebih dominan pada Logika seperti : hitungan, berbicara, membaca, menulis dan kemampuan analisa. Semetara Otak Kanan lebih dominan pada Kepribadian : kreatifitas, intuisi, implementasi, performa dan seni. Nah Otak Tengah lebih dominan sebagai Memory dan konsentrasi sehingga menyebabkan anak jadi jenius. Hasil yang luar biasa setelah Otak Tengah dimaksimalkan maka potensi anak akan mucul. Hmmmm dari sini mulai bias, apa bener anak berpotensi karena Otak Tengahnya dan apa benar Otak Tengah itu ada ?
Lalu pengelola tersebut menyampaikan mengenai besarnya biaya pelatihan tersebut, Rp. 2.500.000,- dimana pelatihan akan dilakukan selama 2 hari, kelas maintenance, finger print untuk mengetahui bakat anak, modul, kaos alat tulis dan alat peraga dan tidak lupa diberi sertifikat.
Wah mahal juga yaa, tapi coba tetap aku perhatikan keterangan dari pengelola lembaga tersebut. Dengan memberikan sampling bahwa anak nanti bisa membaca dengan mata tertutup (blindfold reading), mengenali warna dari bau sebuah benda, menggambar dengan mata tertutup, boleh juga kalo anak kita bisa gitu. Aku tanyakan bagimana logikanya ? Pengelola tersebut tidak bisa menjabarkannya.
Kemudian disampaikan juga beberapa manfaat Maksimalisasi Otak Tengah diantaranya : meningkatkan konsentrasi, meningkatkan daya ingat (apabedanya dengan meningkatkan konsentrasi ya ?), meningkatkan kreatifitas, lebih cerdik ( apa bedanya dengan mengingkatkan kreatifitas ya ), lebih berbakat (apa bedanya dengan mengingkatkan kreatifitas ya ), hormon lebih seimbang (kayak jualan multivitamin aja), membentuk karakter positif ( apa bener ya ), emosi lebih stabil ( ini yang tahu ), lebih berprestasi ( wah mantap gan )
Kurang lebih 30 menit berlalu aku pamit pulang sambil membawa brosur program tersebut. Sesampai di tempat kerja aku coba browsing dengan keyword OTAK TENGAH, ternyata aku menemukan beberapa hal di sini, di sini dan di sini yang membuat aku mengurungkan niatku untuk mengikutkan anakku diprogram tersebut. (image voa-islam.com)
Labels: pendidikan anak, umum

Comments