NILAI SANG WAKTU
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-’Ashr)
Betapa banyak atlit sprint yang gagal meraih medali emas, karena tertinggal 1 detik saja dari lawannya. Bahkan ada yang hanya setengah detik saja. Begitu berharganya satu detik bagi seorang sprinter.
Betapa banyak orang yang terluka parah bahkan wafat dalam kecelakaan lalu lintas karena mereka tidak menggunakan beberapa detik saja dari hidupnya untuk memasang sit-belt (sabuk pengaman). Dan yang lainnya karena tidak menyempatkan diri untuk memeriksa kondisi kendaraan.
Ketika emas gagal di raih, dan ketika kesengsaraan menerpa diri, barulah seseorang menyesal dan berharap seandainya dia bisa kembali ke masa lalu dan memperbaiki kesalahannya. Tetapi kehidupan bukanlah video game dengan fasilitas ’save and reload’. Kehidupan adalah game satu kali jalan. Sekali Anda melangkah dan membuat tindakan, Anda tidak bisa kembali ke kondisi sebelumnya. Anda hanya bisa terus berjalan sambil menambah score untuk menutupi score Anda yang hilang akibat kesalahan dan kecerobohan Anda sebelumnya. Anda juga harus mampu untuk belajar dari langkah-langkah sebelumnya.
Kelak, jika kita telah meninggalkan dunia ini, kita baru bisa melihat betapa berharganya sang waktu. Kita akan menyaksikan betapa satu detik dalam keimanan dan amal shalih itu lebih berharga dari dunia seisinya. Saat itu kita akan melihat betapa manisnya satu detik di dalam dzikrullah, satu detik di dalam menuntut ilmu, satu detik di dalam jihad, dan satu detik di dalam da’wah. Kelak Anda akan melihat dan mengenang saat-saat ini, saat Anda membaca artikel ini. Dan Anda akan melihat betapa bernilainya saat-saat seperti ini. Dan betapa nistanya masa-masa di mana kita mengunjungi situs-situs melalaikan. Anda akan melihat semuanya.
Mungkin kita akan menyesal atas waktu-waktu kita yang terbuang percuma tanpa dzikrullah. Masa yang telah berlalu biarlah berlalu. Sekarang kita hanya bisa melangkah ke depan dan memperbanyak dzikrullah, memperbanyak amal shalih, memperbanyak istighfar agar Allah berkenan menutupi segala kesalahan dan kekurangan kita yang telah lalu. Yaa Ilahi Rabbi! Jadikanlah kami sebagai penghuni surga-Mu yang tertinggi bersama Muhammad Rasulullah SAW. Aamiin.article from : http://hotarticle.org
Betapa banyak atlit sprint yang gagal meraih medali emas, karena tertinggal 1 detik saja dari lawannya. Bahkan ada yang hanya setengah detik saja. Begitu berharganya satu detik bagi seorang sprinter.
Betapa banyak orang yang terluka parah bahkan wafat dalam kecelakaan lalu lintas karena mereka tidak menggunakan beberapa detik saja dari hidupnya untuk memasang sit-belt (sabuk pengaman). Dan yang lainnya karena tidak menyempatkan diri untuk memeriksa kondisi kendaraan.
Ketika emas gagal di raih, dan ketika kesengsaraan menerpa diri, barulah seseorang menyesal dan berharap seandainya dia bisa kembali ke masa lalu dan memperbaiki kesalahannya. Tetapi kehidupan bukanlah video game dengan fasilitas ’save and reload’. Kehidupan adalah game satu kali jalan. Sekali Anda melangkah dan membuat tindakan, Anda tidak bisa kembali ke kondisi sebelumnya. Anda hanya bisa terus berjalan sambil menambah score untuk menutupi score Anda yang hilang akibat kesalahan dan kecerobohan Anda sebelumnya. Anda juga harus mampu untuk belajar dari langkah-langkah sebelumnya.
Kelak, jika kita telah meninggalkan dunia ini, kita baru bisa melihat betapa berharganya sang waktu. Kita akan menyaksikan betapa satu detik dalam keimanan dan amal shalih itu lebih berharga dari dunia seisinya. Saat itu kita akan melihat betapa manisnya satu detik di dalam dzikrullah, satu detik di dalam menuntut ilmu, satu detik di dalam jihad, dan satu detik di dalam da’wah. Kelak Anda akan melihat dan mengenang saat-saat ini, saat Anda membaca artikel ini. Dan Anda akan melihat betapa bernilainya saat-saat seperti ini. Dan betapa nistanya masa-masa di mana kita mengunjungi situs-situs melalaikan. Anda akan melihat semuanya.
Mungkin kita akan menyesal atas waktu-waktu kita yang terbuang percuma tanpa dzikrullah. Masa yang telah berlalu biarlah berlalu. Sekarang kita hanya bisa melangkah ke depan dan memperbanyak dzikrullah, memperbanyak amal shalih, memperbanyak istighfar agar Allah berkenan menutupi segala kesalahan dan kekurangan kita yang telah lalu. Yaa Ilahi Rabbi! Jadikanlah kami sebagai penghuni surga-Mu yang tertinggi bersama Muhammad Rasulullah SAW. Aamiin.article from : http://hotarticle.org
Artikel-artikel di blog ini bagus-bagus. Coba lebih dipopulerkan lagi di Lintasberita.com akan lebih berguna buat pembaca di seluruh tanah air. Dan kami juga telah memiliki plugin untuk Blogspot dengan installasi mudah. Salam!
http://lintasberita.com/Lokal/NILAI_SANG_WAKTU/
Posted by Anonymous | 2:38 PM, February 03, 2008