Sabar menghadapi cobaan
27 September 2006, hari masih amat pagi ketika gempa bumi menguncang Yogyakarta dan sekitarnya. Banyak rumah dan bangunan luluh lantah, korban jiwa pun berjatuhan. Bencana ini memang tak diduga dan menyisakan duka yang mendalam. Namun terus terlarut dalam kesedihan tidaklah berguna. Mari kita sikapi musibah dengan tabah, ikhlas dan sabar.
Kita wajib mengimani bahwa musibah yang menimpa manusia adalah ketentuan Alloh SWT. Musibah adalah ujian untuk meningkatkan derajat manusia di sisi Alloh. Berbahagialah orang yang lulus dari ujian dan merugilah orang yang tidak tahan ujian.
Alloh berfirman : "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka di biarkan (saja) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya Kami (Alloh) telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Alloh mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta" (QS Al Ankabut : 2-3)
Tatkala seorang mukmin tertimpa musibah ia bersabar, menjauhkan diri dari sikap putus asa dan mengembalikan seluruh urusan tersebut kepada Alloh SWT. Makna sabar, menurut Said bin Jibeir, adalah pengakuan seorang hamba kepada Alloh atas musibah yang menimpanya itu dari Alloh dan menyerahkan perhitungannya kepada Alloh dengan mengharapkan pahala-Nya. Semua merupakan takdir Alloh SWT yang harus diimani dan diterima dengan sikap ridha terhadap kehendak-Nya.
Yang namanya cobaan memang sudah digariskan Alloh. Ingat firman-Nya : "Dan sungguh akan Kami (Alloh) berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : " Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk" (QS Al Baqarah : 155 - 157 )
Sesungguhnya dibalik ujian ini, Alloh memberikan hikmah yang dapat dipetik dikemudian hari. Apa saja ? Jika kita bersabar, musibah bisa menjadi penebus dosa-dosa kita, meningkatkan kedudukan dan derajat kita di sisi Alloh SWT, mendapatkan imbalan di dunia, membersihkan jiwa, menyadarkan kita pada hakekat yang sebenarnya bahwa kita lemah adanya.
Kita wajib mengimani bahwa musibah yang menimpa manusia adalah ketentuan Alloh SWT. Musibah adalah ujian untuk meningkatkan derajat manusia di sisi Alloh. Berbahagialah orang yang lulus dari ujian dan merugilah orang yang tidak tahan ujian.
Alloh berfirman : "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka di biarkan (saja) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya Kami (Alloh) telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Alloh mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta" (QS Al Ankabut : 2-3)
Tatkala seorang mukmin tertimpa musibah ia bersabar, menjauhkan diri dari sikap putus asa dan mengembalikan seluruh urusan tersebut kepada Alloh SWT. Makna sabar, menurut Said bin Jibeir, adalah pengakuan seorang hamba kepada Alloh atas musibah yang menimpanya itu dari Alloh dan menyerahkan perhitungannya kepada Alloh dengan mengharapkan pahala-Nya. Semua merupakan takdir Alloh SWT yang harus diimani dan diterima dengan sikap ridha terhadap kehendak-Nya.
Yang namanya cobaan memang sudah digariskan Alloh. Ingat firman-Nya : "Dan sungguh akan Kami (Alloh) berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : " Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk" (QS Al Baqarah : 155 - 157 )
Sesungguhnya dibalik ujian ini, Alloh memberikan hikmah yang dapat dipetik dikemudian hari. Apa saja ? Jika kita bersabar, musibah bisa menjadi penebus dosa-dosa kita, meningkatkan kedudukan dan derajat kita di sisi Alloh SWT, mendapatkan imbalan di dunia, membersihkan jiwa, menyadarkan kita pada hakekat yang sebenarnya bahwa kita lemah adanya.
Labels: kisah, menasehati hati, umum
Post a Comment